Pages

Sabtu, 05 September 2015

kependudukan, ketenagakerjaan, kesempata kerja, dan pengangguran



BAB I
PENDAHULUAN
1.1  latar belakang
 Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena telah memberikan kesempatan kepada kami didalam menyelesaikan makalah yang berjudul “ mendeskripsikan kependudukan, ketenagakerjaan, kesempata kerja, dan pengangguran”.
Kependudukan adalah hal ihwal yang berkaitan dengan jumlah, struktur, umur, jenis kelamin, agama, kelahiran, perkawian, kehamilan, kematian, persebaran mobilitas, dan kualitas serta pertahanannya yang menyangkut politik, ekonomi, sosial, dan budaya.
Ketenagakerjaan (tenaga kerja) adalah setiap orang yang mampu melakukan pekerjaan guna menghasilkan barang atau jasa, baik untuk memenuhi kebutuhan sendiri maupun masyarakat dan merupakan modal bagi bergeraknya perekonomian suatu negara.
Kesempatan kerja adalah jumlah penduduk yang berpartisipasi dalam pembangunan dengan melakukan suatu pekerjaan dan menghasilkan pendapatan.
Kesempatan kerja meliputi kesempatan untuk bekerja, kesempatan untuk bekerja sesuai dengan pendidikan dan keterampilan, dan kesempatan untuk mengembangkan diri. Semakin banyak orang yang bekerja berarti semakin luas kesempatan kerja. Kesempatan kerja dibedakan menjadi dua golongan, yaitu : kesempatan kerja permanen dan kesempatan kerja temporer.
Pengangguran adalah orang yang masuk dalam angkatan kerja (15 sampai 64 tahun) yang sedang mencari pekerjaan dan belum mendapatkannya. Orang yang tidak sedang mencari kerja contohnya seperti ibu rumah tangga, siswa sekolan smp, sma, mahasiswa perguruan tinggi, dan lain sebagainya yang karena sesuatu hal tidak/belum membutuhkan pekerjaan.
            disini terdapat empat pokok kajian yang akan dibahas di dalam pembahasan yang terdapat di dalam bab selanjutnya. Antara keempat pokok kajian tersebut saling berkaitan satu dengan yang lainnya yang nantinya berada pada suatu titik atau suatu lingkarang yang saling bersinergi dan mempengaruhi yang namanya sistem perekonomian Indonesia.

1.2  tujuan pembahasan
a.       ingin mengetahui pengertin kependudukan dan masalah-masalah kependudukan
b.      ingin mengetahui konsep ketenagakerjaan (angkatan kerja) dan hubungannya dengan pengangguran
c.       ingin mengetahui konsep kesempatan kerja
d.      ingin mengetahui konsep pengangguran dan jenis-jenis pengangguran
1.3  rumusan masalah
a.       apa yang dimaksud dengan kependudukan ?
b.      apa saja tujuan dan kegunaan ilmu kependudukan ?
c.       bagaimana sejarah pertumbuhan penduduk di dunia dan indonesia ?
d.      apa yang dimaksud dengan ketenagakerjaan ?
e.       bagaimana peran UU ketenagakerjaan di indonesia ?
f.       apa yang disebut dengan kesempatan kerja ?
g.      bagaimana kaitannya antara ksempatan kerja dengan pengangguran ?
h.      apa yang dimaksud dengan pengangguran ?
i.        bagaimana cara mengitung tingkat pengangguran ?
j.        ada berapa banyak jenis-jenis pengangguran ?











BAB II
PEMBAHASAN
2.1  pengertian kependudukan
penduduk adalah warga negara Indonesia dan orag asing yang bertempat tinggal di Indonesia. Jadi, apakah kependudukan itu ? kependudukan adalah hal ihwal yang berkaitan dengan jumlah, struktur, umur, jenis kelamin, agama, kelahiran, perkawinan, kehamilan, keatian, persebaran, mobilitas, dan kualitas, serta ketahanannya yang menyangkut politik, ekonomi, sosial, dan budaya.
Pengelolaan kependudukan dan pembangunan keluarga adalah upaya terencana untuk mengarahkan perkembangan kependudukan dan pembangunan keluarga untuk mewujudkan penduduk tumbuh seimbang dan mengembangkan kualitas penduduk pada seluruh dimensi kependudukan.
Perkembangan kependudukan ialah kondisi yang berhubungan dengan perubahan keadaan kependudukan yang dapat berpengaruh dan dipengaruhi oleh keberhasilan pembangunan berkelanjutan.
Kualitas kependudukan adalah kondisi penduduk dalam aspek fisik dan nonfisik yang meliputi derajat kesehatan, pendidkan, pekerjaan, produktivitas, tingkat sosial, ketahanan, kemandirian, kecerdasan, sebagai ukuran dasar untuk mengembangkan kemampuan dan menikmati kehidupan sebagai manusia yang bertaqwa, berbudaya, berkepribadian, berkebangsaan, dan hidup layak.
Para ahli biasanya membedakan antara imu kependudukan (demografi) dengan studi-studi tentang kependudukan (population studies). Demografi berasal dari kata Yunani, demos- penduduk dan grafein- tulisan atau dapat diartikan tulisan .
Tulisan tentang kependudukan adalah studi ilmiah tentang jumlah, persebaran, dan komposisi kependudukan serta bagaimana ketiga faktor tersebut berubah dari waktu ke waktu. Ilmu demografi juga ada yang bersifat kuantitatif dan yang bersifat kualitatif.
Demografi yang bersifatt kuantitatif (kadang-kadang disebut formal demography- demography formal) lebih banyak menggunakan hitungan-hitungan statistik dan matematik. Tetapi demografi yang bersifat kualitatif lebih banyak menerangkan aspek-aspek kependudukan secara deskripsi analitik. Sedangkan studi-studi kependudukan mempelajari secara sistematis perkembangan, fenomena dan masalah-masalah penduduk dalam kaitannya dengan situasi sosial di sekitarnya.
Ilmu kependudukan yang perlu mendapat perhatian kita sekarang adalah lebih menyerupai studi antar disipin ilmu yang dipadu dengan analisis demografi yang lazim diberi istilah demografi sosial. Disiplin lain banyak berhubungan dengan demografi antara lain matematika, geografi, sosiologi, ekonomi, dan kedokteran.
2.2  tujuan dan kegunaan ilmu kependudukan
Dalam mempelajari  demografi , ada tiga komponen terpenting yang perlu selalu kita perhatikan, cacah kelahiran (fertilitas), kematian (mortalitas)ndan migrasi. Sedangkan dua faktor penunjang lainnya yang terpenting ialah mobilitas sosial dan tingkat perkawinan.          
Ketiga komponen pokok dan dua faktor penunjang kemudian digunakan sebagai variabel atau perubah yang dapat menerangkan hal ihwal tentang jumlah dan distribusi penduduk pada tempat tertentu, tentang pertumbuhan masa lampau dan persebarannya. Tentang hubungan antara perkembangan penduduk dengan berbagai variabel atau perubah sosial, dan tentang prediksi pertumbuhan penduduk dimasa mendatang dan berbagai kemungkinan akibat-akibatnya.
Berbagai macam informasi tentang kependudukan sangat berguna bagi berbagai pihak di dalam masyarakat. Bagi pemerintah informasi tentang kependudukan sangat membantu di dalam menyusun perencanaan baik untuk pendidikan, kesejahteraan, pertanian, pembuatan jalan-jalan atau bidang-bidang lainnya. Bagi sektor swasta informasi tentang kependudukan juga tidak kalah pentingnya. Para pengusaha industri dapat menggunakan informasi tentang kependudukan untuk perencanaan produksi dan pemasaran.
2.3  sejarah pertumbuhan penduduk didunia dan indonesia
Nampaknya sukar  untuk mengetahui secara tepat kapan munculnya makhluk yang disebut homo sapiens ( manusia) di dunia ini. Para ahli    memperkirakan pada sekitar 35.000 tahun yang lalu. Waktunya mungkin tidak dipermasalahkan, akan tetapi yang jelas angka pertambahan pendudukna sangat lambat. Pada tahun 1 sesudah masehi, penduduk dunia diperkirakan berjumlah 250 juta jiwa. Jadi membutuhkan waktu 35.000 tahun untuk mencapai jumlah penduduk 250 juta orang.
Pada tahun 1650, penduduk dunia diperkirakan berjumlah 500 juta jiwa. Jadi diperlukan waktu sekitar 1650 tahun menjadikan penduduk dunia dua kali lipat. pada tahun 1850 penduduk dunia menjadi 1 milyar jumlahnya. Dan masih diperkirakan waktu sekitar 200 tahun untuk menjadikan penduduk dua kali lipat dari jumlah sebelumnya.
Pada tahun 1930 penduduk dunia diperkirakan mencapai dua milyar jiwa. Dengan deikian hanya diperlukan waktu kurang dari 100 tahun untuk menjadi penduduk dunia dua kali lipat sebelumnya.
Pada tahun 1976 penduduk dunia telah mencapai empat milyar jiwa. Jadi hanya diperlukan sekitar 36 tahun saja untuk melipat gandakan penduduk dunia dari jumlah sebelumnya.
Pada tahun 1985 penduduk dunia sudah mencapai 4,845 milyar jiwa. Dalam tempo hanya 9 tahun saja pertambahan penduduknya mencapai 845 juta jiwa. Istilah population explotion menggambarkan betapa hebatnya angka pertumbuhan penduduk dunia dewasa ini sehingga sebuah ledakan bom yang dasyat.
Entah bagaimana jadinya planet bumi kita ini pada tahun 2000 mendatang. Berdasarkan perhitungan pada ahli, penduduk dunia pada saat itu akan mencapa 8 milyar jiwa.  Para ahli dan orang orang oawam sama-sama tercengang melihat  fakta membuat semacam spekulasi. Salah satu spekulasi menyebutkan bahwa pada masa 900 tahun mendatang hanya akan terdapat area tempat tinggal 1/32 inci persegi untuk setiap orang di dunia (Nuveen, 1966)
2.4  pengertian ketenagakerjaan
Dalam ketenagakerjaan, penduduk dengan segala potensi yang dimilikinya dikategorikan menjadi dua, yaitu penduduk usia kerja dan penduduk di luar usia kerja. Di Indonesia, yang termasuk penduduk usia kerja adalah penduduk yang berusia 15 hingga 65 tahun. Pada usia tersebut mereka dapat melakukan pekerjan, baik di dalam maupun di luar hubungan kerja untuk menghasilkan barang atau jasa dalam upaya memenuhi kebutuhan masyarakat.
Berdasarkan batasan tersebut berarti kamu termasuk penduduk usia kerja. Sebaliknya, penduduk di luar usia kerja adalah penduduk yang usianya diluar batasan tersebut. Jadi tenaga kerja adalah penduduk dalam usia kerja yang siap melakukan pekerjaan, antara lain mereka yang sudah bekerja, mereka yang sedang mencari pekerjaan, mereka yang bersekolah, dan ereka yang mengurus rumah tangga.
2.5  peran UU terhadap ketenagakerjaan
Menurut UU No.13 tahun 2003, tentang ketenagakerjaan, tenaga kerja adalah setiap orang yang mampu melakukan pekerjaan guna menghasilkan barang atau jasa, baik untuk memenuhi kebutuhan sendiri maupun untuk masyarakat dan merupakan modal bagi bergeraknya perekonomian negara.
Angkatan kerja adalah penduduk berumur lima belas tahun ke atas yang selama seminggu sebelum pencacahan bekerja atau mempunyai pekerjaan, sementara tidak bekerja, dan mereka tidak bekerja tetapi mencari pekerjaan. Dari keseluruhan angkatan kerja dalam suatu negara tidak semua mendapat kesempatan untuk bekerja sehingga angkatan kerja dikelompokkan menjadi angkatan kerja yang bekerja dan angkatan kerja yang menganggur (pengangguran terbuka). Pekerja yang bukan angkatan kerja adalah mereka yang masih sekolah, mengurus rumah tangga, dan yang lainnya. Seperti penyandang cacat mental ataupun lainnya yang membuat seorang tidak produktif.
2.6  pengertian kesempatan kerja
Kesempatan kerja pada suatu negara merupakan peluang bagi penduduk untuk melaksanakan fungsinya sebaga sumber ekonomi dalam proses produksi untuk mencapai kesejahteraan. Kesempatan kerja adalah jumlah penduduk yang berpartisipasi dalam pembangunan dengan melakukan suatu pekerjaan dan menghasilkan pendapatan.
Kesempatan kerja meliputi kesempatan untuk bekerja, kesempatan untuk bekerja sesuai dengan pendidkan dan keterampilan, dan kesempatan untuk mengembangkan diri. Semakin banyak orang yang bekerja berarti semakin luas kesempatan kerja. Kesempatan kerja dibedakan menjadi dua golongan, yaitu : kesempatan kerja permanen dan kesempatan kerja temporer.
2.7   kaitannya kesempatan kerja dengan pengangguran
Jumlah penduduk adalah banyaknya orang yang mendiami suatu wilayah negara. Dari sisi tenaga kerja, penduduk suatu negara dapat dibagi menjadi dua kelompok, yakni kelompok penduduk  usia kerja dan kelompok penduduk bukan usia kerja. Penduduk usia kerja adalah mereka yang berumur 10 hingga 65 tahun. Namun dewasa ini usia kerja tersebut telah diubah menjadi umur 15 hingga 65 tahun.
Penduduk usia kerja dapat pula kita bagi dalam dua kelompok, yakni kelompok angkatan kerja dan kelompok bukan angkatan kerja. Angkatan kerja adalah semua orang yang siap bekerja disuatu negara. Kelompok tersebut biasanya disebut sebagai kelompok usia produktif.
Dari keseluruhan angkatan kerja dalam suatu negara tidak semuanya mendapat kesempatan kerja. Diantaranya ada pula yang tidak bekerja bekerja. Mereka inilah yang disebut pengangguran. Pengangguran adalah angkatan kerja atau kelompok usia produktif yang tidak bekerja.
Angkatan kerja banyak yang membutuhkan lapangan pekerjaan, namun umumnya baik di negara berkembang maupun negara maju, laju pertumbuhan penduduknya lebih besar dari pada laju pertumbuhan lapangan kerjanya. Oleh karena itu, dari sekian banyak angkatan kerja tersebut, sebagian tidak bekerja atau menganggur.
 Dengan demikian, kesempatan kerja dan pengangguran berhubungan erat dengan ketersediannya lapangan kerja bagi masyarakat. Semakin banyak lapangan pekerjaan disuatu negara, semakin besar pula kesempatan kerja bagi penduduk usia produktifnya, sehingga semakin kecil tingkat penganggurannya. Sebaliknya, semakin sedikit lapangan kerja di suatu negara, semakin kecil pula kesempatan bagi penduduk usia produktifnya. Dengan demikian, semakin tinggi tingkat penganggurannya.
2.8  pngertian pengangguran
pengangguran adalah orang yang masuk dalam angkatan kerja (usia15-65 tahun) yang sedang mencari pekerjaan dan belum mendapatkannya. Orang yang tidak sedang mencari kerja contohnya seperti ibu rumah tangga, siswa sekolah SMP/SMA/mahasiswa perguruan tinggi, dan lain sebagainya yang karena sesuatu hal tidak atau belum membutuhkan pekerjaan.
2.9  cara menghitung tingkat pengangguran
untuk mengukur tingkat pengangguran pada suatu wilayah bisa didapat dari presentase membagi jumlah pengangguran dengan jumlah angkatan kerja.
Tingkat pengangguran = jumlah pengangguran/ jumlah angkatan kerja x 100%.
2.10        jenis-jenis pengangguran
a.       pengangguran friksional, adalah pengangguran yang sifatnya sementara yang disebabkan adanya kendala waktu, informasi, dan kondisi geografis antara pelamar kerja dengan pembuka lamaran pekerjaan.
b.      Pengangguran struktural, adalah keadaan dimana penganggur yang mencari lapangan pekerjaan tidak mampu memenuhi persyaratan yang ditentukan pembuka lapangan kerja. Semakin maju suatu perekonomian suatu daerah akan meningkatkan kebutuhan akan sumber daya manusia yang memiliki kualitas yang lebih baik dari sebelumnya.
c.       Pengangguran musman, adalah keadaan menganggur karena adanya fluktuasi kegiatan ekonomi jangka pendek yang menyebabkan seseorang harus menganggur. Contonya, seperti petani yang menanti musim tanam, tukang juak durian yang menanti musim durian.
d.      Pengangguran siklinal, adalah pengangguran yang menganggur akibat imbas naik turun siklus ekonomi sehingga permintaan tenaga kerja lebih rendah dari pada penawaran.
e.       Pengangguran sukarela atau voluntary unemployement, adalah pengangguran yang menganggur untuk sementara waktu karena ingin mencari pekerjaan lain yang lebih baik.





















BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
penduduk adalah warga negara Indonesia dan orag asing yang bertempat tinggal di Indonesia. Jadi, apakah kependudukan itu ? kependudukan adalah hal ihwal yang berkaitan dengan jumlah, struktur, umur, jenis kelamin, agama, kelahiran, perkawinan, kehamilan, keatian, persebaran, mobilitas, dan kualitas, serta ketahanannya yang menyangkut politik, ekonomi, sosial, dan budaya.
penduduk usia kerja adalah penduduk yang berusia 15 hingga 65 tahun. Pada usia tersebut mereka dapat melakukan pekerjan, baik di dalam maupun di luar hubungan kerja untuk menghasilkan barang atau jasa dalam upaya memenuhi kebutuhan masyarakat.
Angkatan kerja adalah penduduk berumur lima belas tahun ke atas yang selama seminggu sebelum pencacahan bekerja atau mempunyai pekerjaan, sementara tidak bekerja, dan mereka tidak bekerja tetapi mencari pekerjaan. Dari keseluruhan angkatan kerja dalam suatu negara tidak semua mendapat kesempatan untuk bekerja sehingga angkatan kerja dikelompokkan menjadi angkatan kerja yang bekerja dan angkatan kerja yang menganggur (pengangguran terbuka).
Kesempatan kerja pada suatu negara merupakan peluang bagi penduduk untuk melaksanakan fungsinya sebaga sumber ekonomi dalam proses produksi untuk mencapai kesejahteraan. Kesempatan kerja adalah jumlah penduduk yang berpartisipasi dalam pembangunan dengan melakukan suatu pekerjaan dan menghasilkan pendapatan.
Kesempatan kerja dan pengangguran berhubungan erat dengan ketersediannya lapangan kerja bagi masyarakat. Semakin banyak lapangan pekerjaan disuatu negara, semakin besar pula kesempatan kerja bagi penduduk usia produktifnya, sehingga semakin kecil tingkat penganggurannya. Sebaliknya, semakin sedikit lapangan kerja di suatu negara, semakin kecil pula kesempatan bagi penduduk usia produktifnya. Dengan demikian, semakin tinggi tingkat penganggurannya.

pengangguran adalah orang yang masuk dalam angkatan kerja (usia15-65 tahun) yang sedang mencari pekerjaan dan belum mendapatkannya. Orang yang tidak sedang mencari kerja contohnya seperti ibu rumah tangga, siswa sekolah SMP/SMA/mahasiswa perguruan tinggi, dan lain sebagainya yang karena sesuatu hal tidak atau belum membutuhkan pekerjaan.
Dengan demikian antara kependudukan, ketenagakerjaan, kesempatan kerja, dan pengangguran saling berkaitan erat. Dimana masalah kependudukan dipengaruhi oleh ketenagakerjaan, kesempatan kerja, dan pengangguran yang menjadi permasalahan utama dalam kependudukan atau demografi.
Keterkaitan inilah yang nantinya menentukan tingkat kesejahteraan Indonesia karena beberapa hal terkait merupakan faktor penting pendorong pembangunan ekonomi bangsa Inonesia.
3.2 Saran
Setidaknya didalam melakukan sensus penduduk datanya harus aktual karena data yang tidak aktual akan mempengaruhi program pemerintah dan dapat menimbulkan penyimpangan seperti BLT (Bantuan Langsung Tunai) yang tidak tepat sasaran.













DAFTAR ISI




0 komentar:

Posting Komentar