BAB I
PENDAHULUAN
1.1 latar belakang
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang
Maha Esa karena telah memberikan kesempatan kepada kami didalam menyelesaikan
makalah yang berjudul “ mendeskripsikan
kependudukan, ketenagakerjaan, kesempata kerja, dan pengangguran”.
Kependudukan
adalah hal ihwal yang berkaitan dengan jumlah, struktur, umur, jenis kelamin,
agama, kelahiran, perkawian, kehamilan, kematian, persebaran mobilitas, dan
kualitas serta pertahanannya yang menyangkut politik, ekonomi, sosial, dan
budaya.
Ketenagakerjaan
(tenaga kerja) adalah setiap orang yang mampu melakukan pekerjaan guna
menghasilkan barang atau jasa, baik untuk memenuhi kebutuhan sendiri maupun
masyarakat dan merupakan modal bagi bergeraknya perekonomian suatu negara.
Kesempatan kerja adalah jumlah penduduk yang berpartisipasi dalam
pembangunan dengan melakukan suatu pekerjaan dan menghasilkan pendapatan.
Kesempatan kerja meliputi kesempatan untuk bekerja, kesempatan untuk
bekerja sesuai dengan pendidikan dan keterampilan, dan kesempatan untuk
mengembangkan diri. Semakin banyak orang yang bekerja berarti semakin luas
kesempatan kerja. Kesempatan kerja dibedakan menjadi dua golongan, yaitu :
kesempatan kerja permanen dan kesempatan kerja temporer.
Pengangguran adalah orang yang masuk dalam angkatan kerja (15 sampai 64
tahun) yang sedang mencari pekerjaan dan belum mendapatkannya. Orang yang tidak
sedang mencari kerja contohnya seperti ibu rumah tangga, siswa sekolan smp,
sma, mahasiswa perguruan tinggi, dan lain sebagainya yang karena sesuatu hal
tidak/belum membutuhkan pekerjaan.
disini terdapat empat pokok kajian yang akan dibahas di dalam pembahasan yang terdapat di dalam bab selanjutnya. Antara keempat pokok kajian tersebut saling berkaitan satu dengan yang lainnya yang nantinya berada pada suatu titik atau suatu lingkarang yang saling bersinergi dan mempengaruhi yang namanya sistem perekonomian Indonesia.
disini terdapat empat pokok kajian yang akan dibahas di dalam pembahasan yang terdapat di dalam bab selanjutnya. Antara keempat pokok kajian tersebut saling berkaitan satu dengan yang lainnya yang nantinya berada pada suatu titik atau suatu lingkarang yang saling bersinergi dan mempengaruhi yang namanya sistem perekonomian Indonesia.
1.2 tujuan pembahasan
a. ingin mengetahui pengertin kependudukan
dan masalah-masalah kependudukan
b. ingin mengetahui konsep ketenagakerjaan
(angkatan kerja) dan hubungannya dengan pengangguran
c. ingin mengetahui konsep kesempatan kerja
d. ingin mengetahui konsep pengangguran dan
jenis-jenis pengangguran
1.3 rumusan masalah
a. apa yang dimaksud dengan kependudukan ?
b. apa saja tujuan dan kegunaan ilmu
kependudukan ?
c. bagaimana sejarah pertumbuhan penduduk
di dunia dan indonesia ?
d. apa yang dimaksud dengan ketenagakerjaan
?
e. bagaimana peran UU ketenagakerjaan di
indonesia ?
f. apa yang disebut dengan kesempatan kerja
?
g. bagaimana kaitannya antara ksempatan kerja
dengan pengangguran ?
h. apa yang dimaksud dengan pengangguran ?
i.
bagaimana
cara mengitung tingkat pengangguran ?
j.
ada
berapa banyak jenis-jenis pengangguran ?
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 pengertian kependudukan
penduduk
adalah warga negara Indonesia dan orag asing yang bertempat tinggal di
Indonesia. Jadi, apakah kependudukan itu ? kependudukan adalah hal ihwal yang
berkaitan dengan jumlah, struktur, umur, jenis kelamin, agama, kelahiran,
perkawinan, kehamilan, keatian, persebaran, mobilitas, dan kualitas, serta
ketahanannya yang menyangkut politik, ekonomi, sosial, dan budaya.
Pengelolaan
kependudukan dan pembangunan keluarga adalah upaya terencana untuk mengarahkan
perkembangan kependudukan dan pembangunan keluarga untuk mewujudkan penduduk
tumbuh seimbang dan mengembangkan kualitas penduduk pada seluruh dimensi
kependudukan.
Perkembangan
kependudukan ialah kondisi yang berhubungan dengan perubahan keadaan
kependudukan yang dapat berpengaruh dan dipengaruhi oleh keberhasilan
pembangunan berkelanjutan.
Kualitas
kependudukan adalah kondisi penduduk dalam aspek fisik dan nonfisik yang
meliputi derajat kesehatan, pendidkan, pekerjaan, produktivitas, tingkat
sosial, ketahanan, kemandirian, kecerdasan, sebagai ukuran dasar untuk
mengembangkan kemampuan dan menikmati kehidupan sebagai manusia yang bertaqwa,
berbudaya, berkepribadian, berkebangsaan, dan hidup layak.
Para
ahli biasanya membedakan antara imu kependudukan (demografi) dengan studi-studi
tentang kependudukan (population studies). Demografi berasal dari kata Yunani,
demos- penduduk dan grafein- tulisan atau dapat diartikan tulisan .
Tulisan
tentang kependudukan adalah studi ilmiah tentang jumlah, persebaran, dan
komposisi kependudukan serta bagaimana ketiga faktor tersebut berubah dari
waktu ke waktu. Ilmu demografi juga ada yang bersifat kuantitatif dan yang
bersifat kualitatif.
Demografi
yang bersifatt kuantitatif (kadang-kadang disebut formal demography- demography
formal) lebih banyak menggunakan hitungan-hitungan statistik dan matematik.
Tetapi demografi yang bersifat kualitatif lebih banyak menerangkan aspek-aspek
kependudukan secara deskripsi analitik. Sedangkan studi-studi kependudukan
mempelajari secara sistematis perkembangan, fenomena dan masalah-masalah
penduduk dalam kaitannya dengan situasi sosial di sekitarnya.
Ilmu
kependudukan yang perlu mendapat perhatian kita sekarang adalah lebih
menyerupai studi antar disipin ilmu yang dipadu dengan analisis demografi yang
lazim diberi istilah demografi sosial. Disiplin lain banyak berhubungan dengan demografi
antara lain matematika, geografi, sosiologi, ekonomi, dan kedokteran.
2.2 tujuan dan kegunaan ilmu kependudukan
Dalam
mempelajari demografi , ada tiga
komponen terpenting yang perlu selalu kita perhatikan, cacah kelahiran
(fertilitas), kematian (mortalitas)ndan migrasi. Sedangkan dua faktor penunjang
lainnya yang terpenting ialah mobilitas sosial dan tingkat perkawinan.
Ketiga
komponen pokok dan dua faktor penunjang kemudian digunakan sebagai variabel
atau perubah yang dapat menerangkan hal ihwal tentang jumlah dan distribusi
penduduk pada tempat tertentu, tentang pertumbuhan masa lampau dan
persebarannya. Tentang hubungan antara perkembangan penduduk dengan berbagai
variabel atau perubah sosial, dan tentang prediksi pertumbuhan penduduk dimasa
mendatang dan berbagai kemungkinan akibat-akibatnya.
Berbagai
macam informasi tentang kependudukan sangat berguna bagi berbagai pihak di
dalam masyarakat. Bagi pemerintah informasi tentang kependudukan sangat
membantu di dalam menyusun perencanaan baik untuk pendidikan, kesejahteraan,
pertanian, pembuatan jalan-jalan atau bidang-bidang lainnya. Bagi sektor swasta
informasi tentang kependudukan juga tidak kalah pentingnya. Para pengusaha
industri dapat menggunakan informasi tentang kependudukan untuk perencanaan produksi
dan pemasaran.
2.3 sejarah pertumbuhan penduduk didunia dan
indonesia
Nampaknya
sukar untuk mengetahui secara tepat
kapan munculnya makhluk yang disebut homo sapiens ( manusia) di dunia ini. Para
ahli memperkirakan pada sekitar 35.000
tahun yang lalu. Waktunya mungkin tidak dipermasalahkan, akan tetapi yang jelas
angka pertambahan pendudukna sangat lambat. Pada tahun 1 sesudah masehi,
penduduk dunia diperkirakan berjumlah 250 juta jiwa. Jadi membutuhkan waktu
35.000 tahun untuk mencapai jumlah penduduk 250 juta orang.
Pada
tahun 1650, penduduk dunia diperkirakan berjumlah 500 juta jiwa. Jadi
diperlukan waktu sekitar 1650 tahun menjadikan penduduk dunia dua kali lipat.
pada tahun 1850 penduduk dunia menjadi 1 milyar jumlahnya. Dan masih
diperkirakan waktu sekitar 200 tahun untuk menjadikan penduduk dua kali lipat
dari jumlah sebelumnya.
Pada
tahun 1930 penduduk dunia diperkirakan mencapai dua milyar jiwa. Dengan deikian
hanya diperlukan waktu kurang dari 100 tahun untuk menjadi penduduk dunia dua
kali lipat sebelumnya.
Pada
tahun 1976 penduduk dunia telah mencapai empat milyar jiwa. Jadi hanya
diperlukan sekitar 36 tahun saja untuk melipat gandakan penduduk dunia dari
jumlah sebelumnya.
Pada
tahun 1985 penduduk dunia sudah mencapai 4,845 milyar jiwa. Dalam tempo hanya 9
tahun saja pertambahan penduduknya mencapai 845 juta jiwa. Istilah population
explotion menggambarkan betapa hebatnya angka pertumbuhan penduduk dunia dewasa
ini sehingga sebuah ledakan bom yang dasyat.
Entah
bagaimana jadinya planet bumi kita ini pada tahun 2000 mendatang. Berdasarkan
perhitungan pada ahli, penduduk dunia pada saat itu akan mencapa 8 milyar
jiwa. Para ahli dan orang orang oawam
sama-sama tercengang melihat fakta
membuat semacam spekulasi. Salah satu spekulasi menyebutkan bahwa pada masa 900
tahun mendatang hanya akan terdapat area tempat tinggal 1/32 inci persegi untuk
setiap orang di dunia (Nuveen, 1966)
2.4 pengertian ketenagakerjaan
Dalam
ketenagakerjaan, penduduk dengan segala potensi yang dimilikinya dikategorikan
menjadi dua, yaitu penduduk usia kerja dan penduduk di luar usia kerja. Di
Indonesia, yang termasuk penduduk usia kerja adalah penduduk yang berusia 15
hingga 65 tahun. Pada usia tersebut mereka dapat melakukan pekerjan, baik di
dalam maupun di luar hubungan kerja untuk menghasilkan barang atau jasa dalam
upaya memenuhi kebutuhan masyarakat.
Berdasarkan
batasan tersebut berarti kamu termasuk penduduk usia kerja. Sebaliknya,
penduduk di luar usia kerja adalah penduduk yang usianya diluar batasan
tersebut. Jadi tenaga kerja adalah penduduk dalam usia kerja yang siap
melakukan pekerjaan, antara lain mereka yang sudah bekerja, mereka yang sedang
mencari pekerjaan, mereka yang bersekolah, dan ereka yang mengurus rumah
tangga.
2.5 peran UU terhadap ketenagakerjaan
Menurut
UU No.13 tahun 2003, tentang ketenagakerjaan, tenaga kerja adalah setiap orang
yang mampu melakukan pekerjaan guna menghasilkan barang atau jasa, baik untuk
memenuhi kebutuhan sendiri maupun untuk masyarakat dan merupakan modal bagi
bergeraknya perekonomian negara.
Angkatan
kerja adalah penduduk berumur lima belas tahun ke atas yang selama seminggu
sebelum pencacahan bekerja atau mempunyai pekerjaan, sementara tidak bekerja,
dan mereka tidak bekerja tetapi mencari pekerjaan. Dari keseluruhan angkatan
kerja dalam suatu negara tidak semua mendapat kesempatan untuk bekerja sehingga
angkatan kerja dikelompokkan menjadi angkatan kerja yang bekerja dan angkatan
kerja yang menganggur (pengangguran terbuka). Pekerja yang bukan angkatan kerja
adalah mereka yang masih sekolah, mengurus rumah tangga, dan yang lainnya.
Seperti penyandang cacat mental ataupun lainnya yang membuat seorang tidak
produktif.
2.6 pengertian kesempatan kerja
Kesempatan
kerja pada suatu negara merupakan peluang bagi penduduk untuk melaksanakan fungsinya
sebaga sumber ekonomi dalam proses produksi untuk mencapai kesejahteraan.
Kesempatan kerja adalah jumlah penduduk yang berpartisipasi dalam pembangunan
dengan melakukan suatu pekerjaan dan menghasilkan pendapatan.
Kesempatan
kerja meliputi kesempatan untuk bekerja, kesempatan untuk bekerja sesuai dengan
pendidkan dan keterampilan, dan kesempatan untuk mengembangkan diri. Semakin
banyak orang yang bekerja berarti semakin luas kesempatan kerja. Kesempatan
kerja dibedakan menjadi dua golongan, yaitu : kesempatan kerja permanen dan
kesempatan kerja temporer.
2.7 kaitannya kesempatan kerja dengan pengangguran
Jumlah
penduduk adalah banyaknya orang yang mendiami suatu wilayah negara. Dari sisi
tenaga kerja, penduduk suatu negara dapat dibagi menjadi dua kelompok, yakni
kelompok penduduk usia kerja dan
kelompok penduduk bukan usia kerja. Penduduk usia kerja adalah mereka yang
berumur 10 hingga 65 tahun. Namun dewasa ini usia kerja tersebut telah diubah
menjadi umur 15 hingga 65 tahun.
Penduduk
usia kerja dapat pula kita bagi dalam dua kelompok, yakni kelompok angkatan
kerja dan kelompok bukan angkatan kerja. Angkatan kerja adalah semua orang yang
siap bekerja disuatu negara. Kelompok tersebut biasanya disebut sebagai
kelompok usia produktif.
Dari
keseluruhan angkatan kerja dalam suatu negara tidak semuanya mendapat
kesempatan kerja. Diantaranya ada pula yang tidak bekerja bekerja. Mereka
inilah yang disebut pengangguran. Pengangguran adalah angkatan kerja atau
kelompok usia produktif yang tidak bekerja.
Angkatan
kerja banyak yang membutuhkan lapangan pekerjaan, namun umumnya baik di negara
berkembang maupun negara maju, laju pertumbuhan penduduknya lebih besar dari
pada laju pertumbuhan lapangan kerjanya. Oleh karena itu, dari sekian banyak
angkatan kerja tersebut, sebagian tidak bekerja atau menganggur.
Dengan demikian, kesempatan kerja dan
pengangguran berhubungan erat dengan ketersediannya lapangan kerja bagi
masyarakat. Semakin banyak lapangan pekerjaan disuatu negara, semakin besar
pula kesempatan kerja bagi penduduk usia produktifnya, sehingga semakin kecil
tingkat penganggurannya. Sebaliknya, semakin sedikit lapangan kerja di suatu
negara, semakin kecil pula kesempatan bagi penduduk usia produktifnya. Dengan
demikian, semakin tinggi tingkat penganggurannya.
2.8 pngertian pengangguran
pengangguran
adalah orang yang masuk dalam angkatan kerja (usia15-65 tahun) yang sedang
mencari pekerjaan dan belum mendapatkannya. Orang yang tidak sedang mencari
kerja contohnya seperti ibu rumah tangga, siswa sekolah SMP/SMA/mahasiswa
perguruan tinggi, dan lain sebagainya yang karena sesuatu hal tidak atau belum
membutuhkan pekerjaan.
2.9 cara menghitung tingkat pengangguran
untuk
mengukur tingkat pengangguran pada suatu wilayah bisa didapat dari presentase
membagi jumlah pengangguran dengan jumlah angkatan kerja.
Tingkat
pengangguran = jumlah pengangguran/ jumlah angkatan kerja x 100%.
2.10
jenis-jenis
pengangguran
a. pengangguran friksional, adalah
pengangguran yang sifatnya sementara yang disebabkan adanya kendala waktu,
informasi, dan kondisi geografis antara pelamar kerja dengan pembuka lamaran
pekerjaan.
b. Pengangguran struktural, adalah keadaan
dimana penganggur yang mencari lapangan pekerjaan tidak mampu memenuhi
persyaratan yang ditentukan pembuka lapangan kerja. Semakin maju suatu
perekonomian suatu daerah akan meningkatkan kebutuhan akan sumber daya manusia
yang memiliki kualitas yang lebih baik dari sebelumnya.
c. Pengangguran musman, adalah keadaan
menganggur karena adanya fluktuasi kegiatan ekonomi jangka pendek yang menyebabkan
seseorang harus menganggur. Contonya, seperti petani yang menanti musim tanam,
tukang juak durian yang menanti musim durian.
d. Pengangguran siklinal, adalah
pengangguran yang menganggur akibat imbas naik turun siklus ekonomi sehingga
permintaan tenaga kerja lebih rendah dari pada penawaran.
e. Pengangguran sukarela atau voluntary
unemployement, adalah pengangguran yang menganggur untuk sementara waktu karena
ingin mencari pekerjaan lain yang lebih baik.
BAB
III
PENUTUP
3.1
Kesimpulan
penduduk
adalah warga negara Indonesia dan orag asing yang bertempat tinggal di
Indonesia. Jadi, apakah kependudukan itu ? kependudukan adalah hal ihwal yang
berkaitan dengan jumlah, struktur, umur, jenis kelamin, agama, kelahiran,
perkawinan, kehamilan, keatian, persebaran, mobilitas, dan kualitas, serta
ketahanannya yang menyangkut politik, ekonomi, sosial, dan budaya.
penduduk
usia kerja adalah penduduk yang berusia 15 hingga 65 tahun. Pada usia tersebut
mereka dapat melakukan pekerjan, baik di dalam maupun di luar hubungan kerja
untuk menghasilkan barang atau jasa dalam upaya memenuhi kebutuhan masyarakat.
Angkatan
kerja adalah penduduk berumur lima belas tahun ke atas yang selama seminggu
sebelum pencacahan bekerja atau mempunyai pekerjaan, sementara tidak bekerja,
dan mereka tidak bekerja tetapi mencari pekerjaan. Dari keseluruhan angkatan
kerja dalam suatu negara tidak semua mendapat kesempatan untuk bekerja sehingga
angkatan kerja dikelompokkan menjadi angkatan kerja yang bekerja dan angkatan
kerja yang menganggur (pengangguran terbuka).
Kesempatan
kerja pada suatu negara merupakan peluang bagi penduduk untuk melaksanakan
fungsinya sebaga sumber ekonomi dalam proses produksi untuk mencapai
kesejahteraan. Kesempatan kerja adalah jumlah penduduk yang berpartisipasi
dalam pembangunan dengan melakukan suatu pekerjaan dan menghasilkan pendapatan.
Kesempatan
kerja dan pengangguran berhubungan erat dengan ketersediannya lapangan kerja
bagi masyarakat. Semakin banyak lapangan pekerjaan disuatu negara, semakin
besar pula kesempatan kerja bagi penduduk usia produktifnya, sehingga semakin
kecil tingkat penganggurannya. Sebaliknya, semakin sedikit lapangan kerja di
suatu negara, semakin kecil pula kesempatan bagi penduduk usia produktifnya.
Dengan demikian, semakin tinggi tingkat penganggurannya.
pengangguran
adalah orang yang masuk dalam angkatan kerja (usia15-65 tahun) yang sedang
mencari pekerjaan dan belum mendapatkannya. Orang yang tidak sedang mencari
kerja contohnya seperti ibu rumah tangga, siswa sekolah SMP/SMA/mahasiswa
perguruan tinggi, dan lain sebagainya yang karena sesuatu hal tidak atau belum
membutuhkan pekerjaan.
Dengan
demikian antara kependudukan, ketenagakerjaan, kesempatan kerja, dan
pengangguran saling berkaitan erat. Dimana masalah kependudukan dipengaruhi
oleh ketenagakerjaan, kesempatan kerja, dan pengangguran yang menjadi
permasalahan utama dalam kependudukan atau demografi.
Keterkaitan
inilah yang nantinya menentukan tingkat kesejahteraan Indonesia karena beberapa
hal terkait merupakan faktor penting pendorong pembangunan ekonomi bangsa
Inonesia.
3.2
Saran
Setidaknya didalam melakukan sensus
penduduk datanya harus aktual karena data yang tidak aktual akan mempengaruhi
program pemerintah dan dapat menimbulkan penyimpangan seperti BLT (Bantuan
Langsung Tunai) yang tidak tepat sasaran.
DAFTAR
ISI
0 komentar:
Posting Komentar