BAB I
PENDAHULUAN
Sasaran
utama pembangunan jangka panjang negara ini adalah pencapaian struktur ekonomi
yang seimbang yaitu terdapatnya kemampuan dan kekuatan industri yang maju yang
didukung oleh kemampuan dan kekuatan pertanian yang tangguh. Hal ini berarti
bahwa antara sektor pertanian (dan kehutanan) dan sektor industri diperlukan
adanya keterkaitan yang kuat baik keterkaitan kedepan maupun keterkaitan ke
belakang dalam mencapai tujuan masing-masing sektor tersebut. Adanya
keterkaitan ini terlihat dengan adanya perkembangan pengolahan hasil pertanian
dan industri agro (agroindustry). Agroindustri adalah suatu kegiatan lintas
disiplin yang memanfaatkan sumber daya alam (pertanian) untuk industri.
Transformasi
struktural perekonomian Indonesia menuju ke corak yang industrial tidak dengan
sendirinya melenyapkan nuansa agraritasnya. Berbagai teori pertumbuhan ekonomi
klasik dan studi empiris Bank Dunia menunjukkan, bahwa sukses pengembangan
sektor industri di suatu negara selalu diiringi dengan perbaikan produktivitas
dan pertumbuhan berkelanjutan di sektor pertanian. Selain menyediakan kebutuhan
pangan bagi penduduk serta menyerap tenaga kerja, sektor pertanian juga
merupakan pemasok bahan baku bagi sektor industri dan menjadi sumber penghasil
devisa.
Di
banyak negara, sektor pertanian yang berhasil merupakan prasyarat bagi
pembangunan sektor industri dan jasa. Pada tahap pertama pembangunan
dititikberatkan pada pembangunan sektor pertanian dan industri penghasil sarana
produksi pertanian. Pada tahap kedua, pembangunan dititikberatkan pada industri
pengolahan penunjang sektor pertanian (agroindustri) yang selanjutnya secara bertahap
dialihkan pada pembangunan industri mesin dan logam. Rancangan pembangunan
seperti demikian diharapkan dapat membentuk struktur perekonomian Indonesia
yang serasi dan seimbang, tangguh menghadapi gejolak internal dan eksternal.
1.1 RUMUSAN MASALAH
Adapun
rumusan masalah dalam makalah ini adalah :
1.
Bagaimana cara menyeimbangkan
struktur perekonomian sektor industri dan pertanian di Indonesia?
2.
Bagaimana perkembangan sektor
pertanian di Indonesia?
3.
Bagaimana perkembangan sektor perindustrian
di Indonesia?
4.
Peran pemerintah di sektor
perekonomian pertanian dan perindustrian di Indonesia?
1.2 TUJUAN MASALAH
Tujuan penulisan makalah ini adalah :
1.
Mengetahui cara menyeimbangkan
struktur perekonomian dan struktur pertanian
2.
Mengetahui perkembangan sektor
pertanian di Indonesia
3.
Mengetahui perkembangan sektor
industri
4.
Mengetahui peran pemerintah
terhadap perekonomian di sektor pertanian dan perindustrian
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 MENYEIMBANGKAN
STRUKTUR PEREKONOMIAN INDONESIA DI BIDANG INDUSTRI DAN PERTANIAN
Pembangunan seimbang itu
diartikan pula sebagai keseimbangan pembangunan di berbagai sektor, misalnya
industri dan sektor pertanian, sektor luar negeri dan sektor domestik, dan
antara sektor produktif dan sektor prasarana. Pembangunan seimbang ini
biasanya dilaksanakan dengan maksud untuk menjaga agar proses pembangunan tidak
menghadapi hambatan-hambatan dalam: (1) Memperoleh bahan baku, tenaga ahli, sumber daya energi dan
fasilitas-fasilitas untuk mengangkut hasil-hasil produksi ke pasar. (2) Memperoleh pasar untuk
barang-barang yang telah dan akan diproduksikan. Sementara itu analisa Lewis
(dalam Arsyad, 1992 : 257-259), menunjukkan bahwa perlunya pembangunan seimbang
yang ditekankan pada keuntungan yang akan diperoleh dari adanya saling
ketergantungan yang efisien antara berbagai sektor, yaitu antara sektor
pertanian dan sektor industri. Menurut Lewis, akan timbul banyak masalah jika
usaha pembangunan hanya dipusatkan pada satu sektor saja. Tanpa adanya keseimbangan
pembangunan antara berbagai sektor akan menimbulkan adanya ketidakstabilan dan
gangguan terhadap kelancaran kegiatan ekonomi sehingga proses pembangunan
terhambat. Lewis, menggunakan gambaran dibawah ini untuk menunjukkan
pentingnya upaya pembangunan yang menjamin adanya keseimbangan antara sektor
industri dan sektor pertanian. Misalnya di sektor pertanian terjadi inivasi
dalam teknologi produksi bahan pangan untuk memenuhi kebutuhan domestik,
inplikasinya yang mungkin timbul adalah :
Terdapat surplus di sektor pertanian yang dapat dijual ke sektor non pertanian.
Produksi tidak bertambah berarti tenaga kerja yang digunakan bertambah sedikit dan jumlah pengangguran tinggi. Kombinasi dari kedua keadaan tersebut: (1) Jika saja industri mengalami perkembangan yang pesat, maka sektor-sektor tersebut akan dapat menyerap kelebihan produksi bahan pangan maupun kelebihan tenaga kerja. Tetapi tanpa adanya perkembangan di sektor industri, maka nilai tukar ( Term of Trade ) sektor pertanian akan memburuk sebagai akibat dari kelebihan produksi tenaga kerja, dan akan menimbulkan akibat yang depresif terhadap pendapatan di sektor pertanian. Oleh sebab itu di sektor pertanian tidak terdapat lagi perangsang untuk mengadakan investasi baru dan melakukan inovasi. (2) Jika pembangunan ekonomi ditekankan pada industrialisasi dan mengabaikan sektor pertanian juga akan menimbulkan masalah yang pada akhirnya akan menghambat proses pembangunan ekonomi. Masalah kekurangan barang pertanian akan terjadi dan akan mengakibatkan kenaikan barang-barang tersebut. Jika sektor pertanian tidak berkembang, maka sektor industri juga tidak berkembang, dan keuntungan sektor industri hanya merupakan bagian yang kecil saja dari pendapatan nasional. Oleh karenanya tabungan maupun investasi tingkatnya akan tetap rendah. Berdasarkan pada maslah-masalah yang mungkin akan timbul jika pembangunan hanya ditekankan pada salah satu sektor pertanian saja, maka Lewis menyimpulkan bahwa pembangunan haruslah dilakukan secara bersamaan di kedua sektor tersebut.
Hirschman dan Streeten (dalam Arsyad, 1992 : 262 - 270) mengemukakan teori pembangunan tidak seimbang adalah pola pembangunan yang lebih cocok untuk mempercepat proses pembangunan di negara sedang berkembang. Pola peembangunan tidak seimbang ini, menurut Hirschman, berdasarkan pertimbangan sebagai berikut: (1) Secara historis pembangunan ekonomi yang terjadi coraknya tidak seimbang. Untuk mempertinggi efisiensi penggunaan sumber-sumber daya yang tersedia.(2) Pembangunan tidak seimbang akan menimbulkan kemacetan atau gangguan-gangguan dalam proses pembangunan yang akan menjadi pendorong bagi pembangunan selanjutnya. Dengan demikian pembangunan tidak seimbang akan mempercepat pembangunan ekonomi pada masa yang akan datang. Persoalan pokok yang dianalisis Hirschman dalam teori pembangunan tidaak seimbang adalah bagaimana untuk menentukan proyek yang harus didahulukan pembangunannya, dimana proyek-proyek tersebut memerlukan modal dan sumber daya yang tersedia, agar penggunaan berbagai sumber daya yang tersedia tersebut bisa menyebabkan pertumbuhan ekonomi yang maksimal.
Terdapat surplus di sektor pertanian yang dapat dijual ke sektor non pertanian.
Produksi tidak bertambah berarti tenaga kerja yang digunakan bertambah sedikit dan jumlah pengangguran tinggi. Kombinasi dari kedua keadaan tersebut: (1) Jika saja industri mengalami perkembangan yang pesat, maka sektor-sektor tersebut akan dapat menyerap kelebihan produksi bahan pangan maupun kelebihan tenaga kerja. Tetapi tanpa adanya perkembangan di sektor industri, maka nilai tukar ( Term of Trade ) sektor pertanian akan memburuk sebagai akibat dari kelebihan produksi tenaga kerja, dan akan menimbulkan akibat yang depresif terhadap pendapatan di sektor pertanian. Oleh sebab itu di sektor pertanian tidak terdapat lagi perangsang untuk mengadakan investasi baru dan melakukan inovasi. (2) Jika pembangunan ekonomi ditekankan pada industrialisasi dan mengabaikan sektor pertanian juga akan menimbulkan masalah yang pada akhirnya akan menghambat proses pembangunan ekonomi. Masalah kekurangan barang pertanian akan terjadi dan akan mengakibatkan kenaikan barang-barang tersebut. Jika sektor pertanian tidak berkembang, maka sektor industri juga tidak berkembang, dan keuntungan sektor industri hanya merupakan bagian yang kecil saja dari pendapatan nasional. Oleh karenanya tabungan maupun investasi tingkatnya akan tetap rendah. Berdasarkan pada maslah-masalah yang mungkin akan timbul jika pembangunan hanya ditekankan pada salah satu sektor pertanian saja, maka Lewis menyimpulkan bahwa pembangunan haruslah dilakukan secara bersamaan di kedua sektor tersebut.
Hirschman dan Streeten (dalam Arsyad, 1992 : 262 - 270) mengemukakan teori pembangunan tidak seimbang adalah pola pembangunan yang lebih cocok untuk mempercepat proses pembangunan di negara sedang berkembang. Pola peembangunan tidak seimbang ini, menurut Hirschman, berdasarkan pertimbangan sebagai berikut: (1) Secara historis pembangunan ekonomi yang terjadi coraknya tidak seimbang. Untuk mempertinggi efisiensi penggunaan sumber-sumber daya yang tersedia.(2) Pembangunan tidak seimbang akan menimbulkan kemacetan atau gangguan-gangguan dalam proses pembangunan yang akan menjadi pendorong bagi pembangunan selanjutnya. Dengan demikian pembangunan tidak seimbang akan mempercepat pembangunan ekonomi pada masa yang akan datang. Persoalan pokok yang dianalisis Hirschman dalam teori pembangunan tidaak seimbang adalah bagaimana untuk menentukan proyek yang harus didahulukan pembangunannya, dimana proyek-proyek tersebut memerlukan modal dan sumber daya yang tersedia, agar penggunaan berbagai sumber daya yang tersedia tersebut bisa menyebabkan pertumbuhan ekonomi yang maksimal.
Cara pengalokasian sumber daya
tersebut dibedakan menjadi 2 (dua) yaitu cara pilihan pengganti (Substitution
Choice) dan caraa pilihan penundaan (Postponment Choice). Cara yang pertama
merupakan suatu cara pemilihan proyek yang bertujuan untuk menentukan apakah
proyek A atau proyek B yang harus dilaksanakan. Sedangkan cara yang kedua
merupakan suatu cara pemilihan yang menentukan urutan proyek yang akaan
dilaksanakan yaitu menentukan apakah proyek A atau proyek B yang harus
didahulukan. Berdasarkan prinsip pemilihan proyek di atas, Hirschman
menganalisis masalah alokasi sumber daya antara sektor prasarana atau Social
Overhead Capital (SOC) dengan sektor produktif yang langsung menghasilkan
barang-barang yang dibutuhkan masyarakat atau Directly Productive Activities
(DPA). Ada 3 (tiga) cara pendekatan yang mungkin dilakukan dalam
mengembangkan sektor prasarana dan sektor produktif, yaitu: (1) Pembangunan seimbang antara
kedua sektor tersebut. (2) Pembangunan tidak seimbang, dimana pembangunan sektor prasarana
lebih ditekankan, (3) Pembangunan tidak seimbang, dimana sektor produktif lebih ditekankan.
Kegiatan ekonomi akan mencapai
efisiensi yang optimal jika: (1) Sumber-sumber daya dialokasikan antara sektor DPA dan sektor SOC
sedemikian rupa sehingga dengan sumber daya seejumlah tertentu bisa dicapai
tingkat produksi yang maksimum. (2) Untuk suatu tingkat produksi tertentu, jumlah seluruh sumber daya
yang digunakan di sektor DPA dan sektor SOC jumlahnya minimum.(3) Di kebanyakan negara sedang
berkembang, program pembangunan sering lebih ditekankan pada pembangunan
prasarana untuk mempercepat pembangunan sektor produktif.
2.2
PERKEMBANGAN SEKTOR PERTANIAN DI INDONESIA
Pertanian dan perkebunan merupakan
fundamentasi pokok ekonomi bangsa. Pertanian harus dijadikan sector utama bagi
pemberdayaan ekonomi kerakyatan. Sektor pertanian yang menjadi andalan sebagian
besar rakyat tidak mendapat perhatian sepenuhnya. Demikian juga dalam pencairan
kredit terdapat ketidakmerataan untuk sector pertanian.
Sektor pertanian hingga kini masih
menjadi sumber mata pencaharian utama sebagian besar penduduk. Program
pembangunan sector pertanian meliputi program peningkatan produksi di kelima
subsektornya, serta peningkatan pendapatan petani, perkebun, peternak dan
nelayan. Program pembangunan tersebut ditunjang dengan program pembangunan
sarana dan prasarananya seperti pengadaan dan pelancaran factor produksi,
pengembangan jaringan irigasi dan jalan, kebijaksanaan tata niaga dan harga,
serta penelitian. Dalam era PJP I sector pertanian merupakan prioritas
pembangunan ekonomi. Pertumbuhannya rata-rata 3,6% per tahun. Kemajuan paling
menonjol sector ini selama PJP I adalah dalam bidang produksi pangan, yakni
keberhasilan mencapai swasembada beras pada tahun 1984. Sebelumnya, bahan
makanan pokok ini masih harus selalu diimpor. Bahkan pada tahun-tahun 1970-an
Indonesia merupakan Negara pengimpor beras terbesar di dunia. Swasembada beras
ini berdampak penting pada meningkatnya kualitas gizi, pendapatan masyarakat,
dan stabilitas ekonomi nasional.
Sampai dengan tahun 1990 sektor
pertanian masih merupakan penyumbang utama dalam membentuk produk domestic
bruto. Namun sesudah itu posisi tersebut diambil alih oleh sector industry
pengolahan. Hal ini sesungguhnya memprihatinkan, bukan karena sector pertanian
tidak berkembang, melainkan mengingat masih demikian besarnya proporsi tenaga
kerja yang masih bekerja di sector tersebut. Sampai dengan tahun 1992 saja
tercatat lebih dari sebagian tenaga kerja kita bekerja pada sector ini.
Tambahan pula kualitas sumber daya manusia yang bekerja di sector pertanian
pada umumnya relative rendah, sehingga produktivitasnya rendah. Pada
gilirannya, pendapatan mereka juga rendah. Dalam skala makro rendahnya
produktivitas tenaga kerja suatu sector dapat diukur dengan membandingkan
proporsi sector itu dalam menyerap tenaga kerja dan dalam menyumbang produksi
atau pendapatan nasional. Pada tahun 1992, sector pertanian menyerap 53,69%
tenaga kerja, sementara sumbangannya dalam membentuk PDB menurut harga yang
berlaku sebesar 19,52%. Hal itu berarti setiap 1% tenaga kerja pertanian
Indonesia hanya menyumbang sekitar 0,36% PDB. Sebagai bandingan: sector
pertanian di negara- negara maju yang tergabung dalam G-7 hanya menyerap
sekitar 2% tenaga kerja dan menyumbang 3% PDB. Dengan kata lain, setiap 1%
tenaga kerja pertanian mereka menyumbang 1,5% PDB, atau hampir lima kali lipat
produktivitas tenaga kerja pertanian kita.
Di antara lima subsector yang ada di
dalam sector pertanian, pemeran terbesar dalam membentuk nilai tambah adalah
subsector tanaman pangan (lihat table 12.2). subsector inilah yang menjadi
sandaran nafkah utama sebagian besar rakyat kita, terutama bagi mereka yang
tinggal di daerah perdesaan. Subsector ini pula yang paling besar mendapatkan
perhatian pemerintah. Sayangnya, pertumbuhan sector ini tidak menggembirakan.
Selama Pelita I hingga Pelita III tumbuh selaju 4,0 persen rata-rata per tahun.
Dalam Pelita IV laju tumbuh rata-rata tersebut menurun menjadi 3,6%.
Pertumbuhan sector ini dalam Pelita V
Menurunnya peranan sector pertanian
di satu sisi dan meningkatnya peranan sector industry di sisi lain, menyiratkan
telah terjadinya perubahan struktural dalam perekonomian Indonesia. Akan tetapi
perubahan struktural itu sebenarnya masih belum mantap karena baru
merupakan perubahan dalam struktur pendapatan, belum diiringi dengan perubahan
dalam struktur ketenagakerjaan. Akibatnya produktivitas antarsektor masih
timpang. Demikian pula halnya dengan pendapatn perkapita antarsektor. Perubahan
struktural (yang masih timpang) itu sendiri terjadi karena pembangunan ekonomi
kita selama ini terlalu terfokus pada industrialisasi. Padahal kerangka
teori klasik dan hasil-hasil empiris oleh Bank Dunia memunjukkan bahwa
keberhasilan industrialisasi selalu seiring dengan pertumbuhan yang
berkelanjutan (sustainable) dan perbaikan produktivitas di sector pertanian.
Jadi, apabila produktivitas sector pertanian tidak mengalami perbaikkan, maka
bukan mustahil keberhasilan industrialisasi dalam pembangunan kita selama ini
akan mengalami titik balik. Tanpa dukungan sector pertanian sebagai penyangga
yang tangguh kemajuan sector industry akan mudah tersendat.
2.3
PERKEMBANGAN SEKTOR INDUSTRI
Perkembangan Perindustrian Terhadap
Perekonomian Arti penting perindustrian terhadap perkembangan perekonomian
dapat dilihat dari arah kebijakan ekonomi yang tertuang dalam GBHN 2000-2004,
yaitu “Mengembangkan perekonomian yang berorientasi global sesuai kemajuan teknologi
dengan membangun keunggulan kompetitif berdasarkan keunggulan komparatif
sebagai negara maritim dan agraris sesuai kompetensi dan produk unggulan di
setiap daerah, terutama pertanian dalam arti luas, kehutanan, kelautan,
pertambangan, pariwisata serta industri kecil dan kerajinan rakyat, serta
mengembangkan kebijakan industri, perdagangan dan investasi dalam rangka
meningkatkan daya saing global dengan membuka aksesbilitas yang sama terhadap
kesempatan kerja dan berusaha bagi segenap rakyat dan seluruh daerah melalui
keunggulan kompetitif terutama berbasis keunggulan SDA dan SDM dengan menghapus
segala bentuk perlakuan diskriminatif dan hambatan”. Selanjutnya disebutkan
dalam Undang-Undang No 25 tahun 2001 tentang Program Pembangunan Ekonomi
Nasional (Propenas) yang mengamanatkan bahwa dalam rangka memacu penigkatan
daya saing global dirumuskan lima strategi utama, yaitu pengembangan ekspor,
pengembangan industri, penguatan institusi pasar, pengembangan pariwisata dan
peningkatan kemampuan ilmu Berdasarkan ketentuan pengetahuan tersebut di atas
dan dapat teknologi. diketahui bahwa perkembangan industri sangat penting untuk
menghadapi persaingan ketat, baik di pasar dalam negeri maupun pasar ekspor
dalam era globalisasi dan liberalisasi perdagangan dunia. Hal tersebut kembali
dipertegas dalam konsiderans Undang-Undang Perindustrian (UndangUndang Nomor 5
Th. 1984) yang menyatakan bahwa untuk mencapai sasaran pembangunan di bidang
ekonomi dalam pembangunan nasional
Industri memegang peranan yang
menentukan dan oleh karenanya perlu lebih dikembangkan secara seimbang dan
terpadu dengan meningkatkan peran serta masyarakat secara aktif serta
mendayagunakan secara optimal seluruh sumber daya alam, manusia, dan dana yang tersedia.
Dari uraian tersebut di atas dapat ditarik pengertian bahwa perkembangan
industri membawa pengaruh yang sangat besar sekali terhadap perkembangan
perekonomian Indonesia. Industri memegang peranan yang menentukan dalam
perkembangan perekonomian sehingga benar-benar perlu didukung dan diupayakan
perkembangannya.
3.4 UPAYA PEMERINTAH MENINGKATKAN
PEREKONOMIAN DI SEKTOR INDUSTRI DAN PERTANIAN
Upaya
Pemerintah Dalam Meningkatkan Perindustrian Di Indonesia. Berbagai
kebijakan telah dilakukan oleh pemerintah dalam upayanya mendorong laju
perkembangan perindustrian di Indonesia. Baik kegiatan di bidang penyusunan
regulasi yang diperkirakan dapat mendorong laju perkembangan perindustrian,
maupun kebijakan riil melalui pemberdayaan departemen yang terkait. Sasaran
pembangunan sektor industri dan perdagangan pada tahun 2008 adalah sebagai
berikut : a. Terwujudnya pengembangan industri yang mempunyai keunggulan
kompetitif berdasarkan keunggulan komparatif dengan mengacu kepada pengembangan
klaster industri, sehingga tercipta struktur industri yang kokoh dan seimbang;
b. Terwujudnya peningkatan daya saing nasional melalui peningkatan kemampuan
profesionalisme sumber daya manusia, penguasaan penggunaan teknologi dan
inovasi, serta pemenuhan ketentuan standar keamanan, kesehatan, dan lingkungan
baik nasional maupun internasional; c. Terciptanya perluasan lapangan usaha dan
kesempatan kerja secara merata di sektor industri dan perdagangan; d.
Terciptanya peningkatan utilisasi kapasitas produksi, sehingga mampu.
Meningkatkan kinerja sektor industri
dan perdagangan; e. Tersedianya kebutuhan masyarakat luas dengan harga yang
wajar dan mutu yang bersaing melalui kelancaran distribusi barang dan
peningkatan pelayanan informasi f. profesionalisme Terciptanya pasar yang pelaku
usaha terintegrasi; dan kelembagaan perdagangan, sehingga kegiatan perdagangan
barang dan jasa di dalam negeri semakin berkembang; g. Terwujudnya iklim usaha
yang kondusif dengan menerapkan mekanisme pasar tanpa distorsi, serta
terjaminnya perlindungan konsumen sehingga tercipta pemahaman konsumen akan hak
dan kewajibannya dalam upaya tertib mutu, tertib usaha dan tertib ukur; h.
Terselenggaranya kegiatan Bursa Berjangka sebagai tempat lindung nilai
(hedging) dan tempat pembentukan harga (price discovery) secara efisien dan
memiliki daya saing yang kuat; i. Terselenggaranya pengembangan Ware House
Receipt System (WRS) yang mendukung peningkatan efisiensi distribusi nasional
dan memperlancar pembiayaan dalam perdagangan komoditi (trade financing); j. Terselenggaranya
sistem Pasar Lelang Lokal (PLL) melalui mekanisme pasar yang transparan dan
efisien yang memungkinkan produsen/petani memperoleh pendapatan yang
proporsional dengan harga yang terjadi di tingkat nasional atau internasional;
k. Terwujudnya peningkatan partisipasi Indonesia melalui peningkatan diplomasi
perdagangan, baik dalam kegiatan kerjasama bilateral, regional maupun
multilateral yaitu dalam forum negosiasi persetujuan-persetujuan WTO, ASEAN,
APEC, Kerjasama Komoditi Internasional, serta kerjasama Badan-Badan Dunia
lainnya; l. Terwujudnya peningkatan penyediaan dan penyebarluasan informasi
pasar mengenai peluang pasar internasional dan hasil-hasil kerjasama industri
dan perdagangan kepada dunia usaha, khususnya usaha kecil menengah; m. Terwujudnya
peningkatan penggunaan bahan baku dalam negeri;
Terwujudnya budaya organisasi yang
lebih berorientasi pencapaian kepada sasaran; o. Terwujudnya keterpaduan peran
pemerintah di sektor industri dan perdagangan; p. Terwujudnya peningkatan
sinergi dalam pemanfaatan sumber daya serta peningkatan kinerja pelayanan
sesuai dengan aspirasi masyarakat dalam era otonomi daerah. Di bidang regulasi,
untuk mewujudkan sasaran di atas, diperlukan perangkat hukum yang secara jelas
mampu melandasi upaya pengaturan, pembinaan, dan pengembangan dalam arti yang
seluas-luasnya tatanan dan seluruh kegiatan industri. Dalam rangka kebutuhan
inilah sudah saatnya untuk melakukan pembaharuan Undang-Undang Perindustrian
yang berlaku, dimana Undang-Undang tersebut sudah sangat dirasakan tidak sesuai
lagi dengan perkembangan perekonomian dan perindustrian yang ada pada saat ini.
Masalah ini menjadi semakin terasa penting, terutama apabila dikaitkan dengan
kenyataan yang ada hingga saat ini bahwa peraturan-peraturan yang digunakan bagi
pengaturan, pembinaan, dan pengembangan industri selama ini dirasakan kurang
mencukupi kebutuhan karena hanya mengatur beberapa segi tertentu saja dalam
tatanan dan kegiatan industri, dan itupun Selanjutnya seringkali di bidang
tidak berkaitan birokrasi, satu optimalisasi dengan atas yang lain.
pemberdayaan departemen-departemen yang terkait sangat dibutuhkan dalam rangka
mewujudkan perkembangan perindustrian sebagaimana yang telah digariskan dalam
cita-cita pembangunan nasional. Kegiatan tersebut dapat dilakukan melalui
peningkatan SDM, pemangkasan birokrasi dalam perijinan usaha dan lain
sebagainya yang tujuan utamanya adalah meningkatkan perkembangan perindustrian.
3.3 Tahap Perkembangan Industri Pada akhir abad Pertengahan kota-kota di Eropa
berkembang sebagai pusat kerajinan dan perdagangan. Warga kota (kaum Borjuis)
yang merupakan warga berjiwa bebas menjadi tulang punggung perekonomian kota.
Mereka bersaing secara bebas untuk kemajuan dalam perekonomian. Pertumbuhan
kerajinan menjadi industri melalui beberapa tahapan, seperti berikut. · Sistem
Domestik Tahap ini dapat disebut sebagai tahap kerajinan rumah (home industri).
Para pekerja bekerja di rumah masing-masing dengan alat yang mereka miliki
sendiri. Bahkan, kerajinan diperoleh dari pengusaha yang setelah selesai
dikerjakan disetorkan kepadanya. Upah diperoleh berdasarkan jumlah barang yang
dikerjakan. Dengan cara kerja yang demikian, majikan yang memiliki usaha hanya
membayar tenaga kerja atas dasar prestasi atau hasil. Para majikan tidak direpotkan
soal tempat kerja dan gaji. · Manufaktur Setelah kerajinan industri makin
berkembang diperlukan tempat khusus untuk bekerja agar majikan dapat mengawasi
dengan baik cara mengerjakan dan mutu produksinya. Sebuah manufaktur (pabrik)
dengan puluhan tenaga kerja didirikan dan biasanya berada di bagian belakang
rumah majikan. Rumah bagian tengah untuk tempat tinggal dan bagian depan
sebagai toko untuk menjual produknya. Hubungan majikan dengan pekerja (buruh)
lebih akrab karena tempat kerjanya jadi satu dan jumlah buruhnya masih sedikit.
Barang-barang yang dibuat kadang-kadang juga masih berdasarkan pesanan. ·
Sistem pabrik Tahap sistem pabrik sudah merupakan industri yang menggunakan
mesin. Tempatnya di daerah industri yang telah ditentukan, bisa di dalam atau
di luar kota. Tempat tersebut untuk untuk tempat kerja, sedangkan majikan
tinggal di tempat lain. Demikian juga toko tempat pemasaran hasil industri
diadakah di tempat lain. Jumlah tenaganya kerjanya (buruhnya) sudah puluhan,
bahkan ratusan. Barang-barang produksinya dibuat untuk dipasarkan
Kebijakan
Pemerintah di Bidang Industri: (1) Pembangunan industri diarahkan pada industri-industri yang
berbasis pertanian dan pertambangan, dan kelautan yang mampu memberikan
nilaitambah yang tinggi dan mampu bersaing dalam pasar lokal, regionalnasional,
global dan mampu menghasilkan nilai tambah tinggi. (2) Pengembangan IKM dan
Industri Mikro (Industri Rumah Tangga), perludidorong dan dibina, menjadi usaha
yang makin berkembang danmaju,sehingga mampu mandiri dan dapat meningkatkan
pendapatan masyarakat, memperluas lapangan kerja dan kesempatan berusaha.(3) Menggalakkan
iklim yang sehat dalam berusaha bagi pelaku ekonomi(koperasi, usaha negara,
usaha swasta) untuk menumbuhkan kegiatanusaha yang mampu menjadi penggerak
utama pembangunan ekonomi.(4) Meningkatkan pertumbuhan usaha kecil informal
menjadi pengusaha kecilformal yang tangguh dan mandiri melalui bantuan
pembangunaninfrastruktur, perijinan dan bantuan teknis. (5) Meningkatkan dan
mengoptimalkan perolehan devisa ekspor produk industri kehutanan, pertambangan,
pertanian, dalam arti luas berikutindustri turunannyan.
Kebijakan Pemerintah mengembangkan
perekonomian di Indonesia berorientasi global membangun keunggulan kompetitif
dengan mengedepankan kebijakan industri, perdagangan dan investasi dalam
meningkatkan daya saing dengan membuka akses yang sama terhadap kesempatan
berusaha dan kesempatan kerja bagi segenap rakyat dari seluruh daerah dengan
menghapuskan seluruh perlakuan diskriminatif dan hambatan. Pengembangan sektor
industri pengolahan mengacu kepada arahan pembangunan ekonomi, khususnya yang
berkaitan dengan pembangunan sektor industri dan perdagangan.
Pemerintah
juga melakukan pembangunan yang ditujukan untuk perluasan kesempatan kerja dan
berusaha, peningkatan ekspor, peningkatan dan pemerataan pendapatan. Hasil yang
hendak dicapai dari pembangunan ini adalah usaha kecil berperan maksimal dalam
perkembangan dunia usaha, sehingga usaha kecil dapat berkembang dan mampu
bersaing dengan pengusaha-pengusaha lainnya sesuai potensi dan bidang usaha
yang ditekuninya selama ini.
Kebijakan
ekonomi kerakyatan bertumpu pada mekanisme pasar yang adil, persaingan sehat,
berkelanjutan, mencegah struktur yang monopolistik dan distortif dapat
merugikan masyarakat. Melalui optimalisasi peran pemerintah untuk melakukan
koreksi pasar dengan menghilangkan berbagai hambatan melalui regulasi, subsidi
dan insentif. Pemberdayakan usaha kecil agar lebih efisien, produktif dan
berdaya saing dengan meningkatkan penguasaan IPTEK dan melakukan secara
proaktif negosiasi serta kerjasama ekonomi dalam upaya peningkatan ekspor.
Arah
kebijakan adalah salah satu menata sistem hukum nasional yangmenyeluruh dan
terpadu dengan mengakui dan menghormati hukum agama dan hukum adat serta
memperaharui perundang-undangan warisan kolonial dan hukum nasional yang
diskriminatif, termasuk ketidakadilan gender dan ketidak sesuaiannya dengan
tuntutan reformasi melalu iprogram legislasi. Selanjutnya mengembangkan
peraturan perundang-undangan yang mendukung kegiatan perekonomian dalam
menghadapi era perdagangan bebas tanpa merugikankepentingan nasional.
Perioritas kebijakan juga merupakan salah satu sasaranutama untuk dicapai dan
langkah yang terpenting yang dilakukan oleh pemerintahdalam mengambil atau
memutuskan suatu kebijakan.
Maka
dalam ketentuan kebijaksanaan (policy) kebijakan adalah penggunaan
pertimbangan-pertimbangan tertentu yang dianggap lebih menjaminterhadap
terlaksananya suatu usaha, cita-cita/keinginan atau keadaan yangdikehendaki.
Jadi dalam arti kebijaksanaan, titik beratnya adalah adanya proses pertimbangan
untuk menjamin terlaksananya suatu usaha, pencapaian cita-citaatau keinginan
yang dicapai tersebut, sehingga menghasilkan suatu buktikebijakan untuk
kepentingan umum yang merobah keadaan untuk yang lebih baik.Untuk menentukan
suksesnya percepatan pembangunan saat ini juga masadepan terkait dengan
penerapan perdagangan bebas dalam kesepakatan regionalAFTA-China, maka salah
satu arah dan prioritas kebijakan yang akandilaksanakan adalah pemulihan
(recovery) ekonomi dan peningkatan kesejahteraan rakyat. Mendorong dan memberi
arahan kepada setiap daerah untuk secara sungguh-sungguh dan sistematis
melaksanakan pemulihan ekonomi gunauntuk meningkatkan kesejahteraan rakyat.
Kebijakan Pemerintah Melindungi
Industri Dalam Negeri.
Salah
satu langkah-langkah kebijakan yang diberikan pemerintah untuk melindungi
industri dalam negeri adalah melalui Tindakan pengamanan(Safeguard) yaitu
tindakan yang diambil pemerintah untuk memulihkan kerugianserius dan atau untuk
mencegah ancaman kerugian serius dari industri dalamnegeri sebagai akibat dari
lonjakan impor barang sejenis atau barang yang secaralangsung merupakan saingan
hasil industri dalam negeri dengan tujuan agar industri dalam negeri yang
mengalami kerugian serius dan atau ancaman kerugianserius tersebut dapat
melakukan penyesuaian struktural. Selanjutnya Tindakandumping adalah menjual
barang diluar negeri lebih murah dari pada harga didalam negeri, atau menjual
barang di suatu Negara lebih murah dari pada di Negara lain, atau menjual
barang keluar negeri atau lebih rendah dari biaya produksi dan tranformasi, di
mana tindakan dumping ini baru melanggar ketentuan perdagangan internasional
apabila mengakibatkan injury kepada produksi dalam negeri. Termasuk juga
subsidi yaitu merupakan kontribusikeuangan oleh pemerintah atau badan publik
yang memberikan keuntungan.Selanjutnya tantangan adalah merupakan suatu usaha
yang bersifat menggugahkemampuan, untuk merebut dan meraih sesuatu yang ingin
kita dapatkan. Makatantangan terberat bagi Indonesia sebenarnya lebih kepada
faktor di dalam negeriyaitu, pembenahan sektor pendukung industri dan pertanian
seperti kesiapanenergi, kualitas tenaga kerja, sistem perbankan baik dari segi
suku bunga pinjaman, pembiayaan dan lain-lain agar dapatmendorong pertumbuhan
industrydan perlu untuk memperbaiki sistem logistik nasional yang memungkinkan
pergerakan barang, modal dan tenaga kerja agar semakin efesien di
berbagaisektor. Kemudian peningkatan pengawasan di batas perdagangan
Indonesia,hal iniuntuk menghindari serbuan produk illegal.Hal lain yang tidak
kalah pentingya adalah peningkatan pengamanan pasar, antara lain dengan
menerapkan Standart Nasional Indonesia (SNI) yang didukung kesiapan, baik
secara infrastruktur, laboratorium, maupun Sumber Daya Manusia yang kompeten,
serta bantuan atau program pembinaan dan peningkatan mutu produk yang
diharapkan dapatmengungguli kualitas produk luar negeri.
Upaya Membangun Pertanian
Indonesia yang Tangguh.
Permasalahan
Pokok yang dihadapi oleh sektor pertanian adalah berupa akses modal atau
investasi yang dimiliki oleh para petani. Masalah tersebut menyebabkan petani
tidak mampu memanfaatkan berbagai sarana produksi unggul termasuk kemajuan
teknologi yang dapat meningkatkan produktivitas dan pendapatan mereka.
Investasi
di bidang pertanian yang mesti diarahkan untuk meningkatkan kesejahteraan
masyarakat petani adalah hal yang penting. Dengan demikian, perlu
dilakukan reorientasi kebijakan karena sampai saat ini pembangunan di sektor
pertanian masih banyak yang belum menjangkau khususnya petani kecil. Kebijakan
baik investasi maupun subsidi dan pembiayaan petani perlu dirumuskan kembali
agar lebih berpihak kepada petani kecil untuk dapat meningkatkan
kesejahteraannya. Subsidi yang diharapkan adalah yang mengarah pada subsidi
output, bukan pada subsidi input seperti sekarang yang dilakukan oleh
pemerintah.
Investasi
mengandung arti suatu pengeluaran yang ditujukan untuk meningkatkan atau
mempertahankan stok barang modal. Investasi disektor pertanian memiliki peluang
untuk ditingkatkan dengan berbagai alasan, diantaranya adalah: (1) sektor
pertanian akan terus tumbuh, (2) kekayaan SDA yang dimiliki, (3) pasar
pertanian yang terus dan akan tumbuh baik domestik ataupun internasional yang
akan memberikan insentif bagi para pelaku ekonominya, terutama jika dilihat
Indonesia sebagai produsen produk 4 F (food, feed, fuel, dan fiber).
Upaya
peningkatan investasi di sektor pertanian terutama diarahkan pada pembiayaan
dan perbaikan/pembangunan infrastruktur untuk mendorong peningkatan produksi
dalam negeri, adalah suatu keharusan. Demikian pula penyaluran subsidi
hendaknya menjadi perhatian yang serius, karena subsidi ini rentan terhadap
penyelewengan-penyelewangan akibat tingginya moral hazard.
FGD
dan kajian ini diharapkan bukan hanya sebagai wacana belaka, melainkan
dapat mehasilkan suatu rumusan kebijakan yang harus mampu disampaikan kepada
pemerintah sehingga dapat dijadikan sebagai bahan masukan dalam upaya membangun
sektor pertanian Indonesia yang tangguh dengan basis masyarakat petani yang
sejahtera (dep-1: Lukito Hasta/ss/humasristek).
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Pertanian
dan perkebunan merupakan fundamentasi pokok ekonomi bangsa. Pertanian harus
dijadikan sector utama bagi pemberdayaan ekonomi kerakyatan. Sektor pertanian
yang menjadi andalan sebagian besar rakyat tidak mendapat perhatian sepenuhnya.
Demikian juga dalam pencairan kredit terdapat ketidakmerataan untuk sector
pertanian, sedangkan di sektor industri memegang peranan yang
menentukan dan oleh karenanya perlu lebih dikembangkan secara seimbang dan
terpadu dengan meningkatkan peran serta masyarakat secara aktif serta
mendayagunakan secara optimal seluruh sumber daya alam, manusia, dan dana yang
tersedia.
Perkembangan perekonomian di indonesia
di sektor industri dan pertanian terus berkembang,dan pemerintah terus berupaya
meningkatkan perkembangannya
Nama saya, jayachandra fadhlan
BalasHapusdari Indonesia Saya seorang perancang busana dan saya ingin menggunakan media ini untuk memberi tahu semua orang agar berhati-hati dalam mendapatkan pinjaman di internet, begitu banyak pemberi pinjaman di sini untuk menipu orang. menipu Anda dengan uang hasil jerih payah Anda, saya mengajukan pinjaman untuk sekitar Rp900.000.000 wanita di Malaysia dan saya kehilangan sekitar 29 juta tanpa mengambil pinjaman, saya membayar hampir 29 juta masih saya tidak mendapatkan pinjaman dan bisnis saya tentang macet karena hutang. Ketika saya mencari perusahaan pinjaman yang dapat diandalkan, saya melihat iklan online lainnya dan nama perusahaan itu adalah PERUSAHAAN PINJAMAN KARINA ROLAND. Saya kehilangan 15 juta bersama mereka dan sampai hari ini, saya belum pernah menerima pinjaman yang saya usulkan. Teman baik saya yang mengajukan pinjaman juga menerima pinjaman, memperkenalkan saya ke perusahaan yang dapat dipercaya di mana Ibu KARINA bekerja sebagai manajer cabang, dan saya mengajukan pinjaman sebesar Rp900.000.000 dan mereka meminta kredensial saya, dan setelah itu mereka selesai memverifikasi detail saya, pinjaman itu disetujui untuk saya dan saya pikir itu hanya lelucon, dan mungkin ini adalah salah satu tindakan curang yang membuat saya kehilangan uang, tetapi saya tertegun. Ketika saya mendapatkan pinjaman saya dalam waktu kurang dari 24 jam dengan tingkat bunga rendah 2% tanpa jaminan. Saya sangat senang bahwa ALLAH menggunakan teman saya yang menghubungi mereka dan memperkenalkan saya kepada mereka dan karena saya selamat membuat bisnis saya melambung tinggi di udara dan dilikuidasi dan sekarang bisnis saya terbang tinggi di Indonesia dan tidak ada yang akan mengatakan demikian. tahu tentang perusahaan-perusahaan fashion. Jadi saya menyarankan semua orang yang tinggal di Indonesia dan negara lain yang membutuhkan pinjaman untuk satu tujuan atau yang lain untuk menghubungi Mrs. KARINA melalui email: (karinarolandloancompany@gmail.com) atau whatsapp hanya +1 (312) 8721- 592 Anda masih dapat menghubungi saya jika Anda memerlukan informasi lebih lanjut melalui email: (jayachandrafadhlan@gmail.com) Sekali lagi terima kasih telah membaca kesaksian saya, dan semoga ALLAH terus memberkati kami dan memberi kami umur panjang dan sejahtera.
Nama saya, jayachandra fadhlan
BalasHapusdari Indonesia Saya seorang perancang busana dan saya ingin menggunakan media ini untuk memberi tahu semua orang agar berhati-hati dalam mendapatkan pinjaman di internet, begitu banyak pemberi pinjaman di sini untuk menipu orang. menipu Anda dengan uang hasil jerih payah Anda, saya mengajukan pinjaman untuk sekitar Rp900.000.000 wanita di Malaysia dan saya kehilangan sekitar 29 juta tanpa mengambil pinjaman, saya membayar hampir 29 juta masih saya tidak mendapatkan pinjaman dan bisnis saya tentang macet karena hutang. Ketika saya mencari perusahaan pinjaman yang dapat diandalkan, saya melihat iklan online lainnya dan nama perusahaan itu adalah PERUSAHAAN PINJAMAN KARINA ROLAND. Saya kehilangan 15 juta bersama mereka dan sampai hari ini, saya belum pernah menerima pinjaman yang saya usulkan. Teman baik saya yang mengajukan pinjaman juga menerima pinjaman, memperkenalkan saya ke perusahaan yang dapat dipercaya di mana Ibu KARINA bekerja sebagai manajer cabang, dan saya mengajukan pinjaman sebesar Rp900.000.000 dan mereka meminta kredensial saya, dan setelah itu mereka selesai memverifikasi rincian saya, pinjaman itu disetujui untuk saya dan saya pikir itu hanya lelucon, dan mungkin ini adalah salah satu tindakan curang yang membuat saya kehilangan uang, tetapi saya tertegun. Ketika saya mendapatkan pinjaman saya dalam waktu kurang dari 24 jam dengan tingkat bunga rendah 2% tanpa jaminan. Saya sangat senang bahwa ALLAH menggunakan teman saya yang menghubungi mereka dan memperkenalkan saya kepada mereka dan karena saya selamat membuat bisnis saya melambung tinggi di udara dan dilikuidasi dan sekarang bisnis saya terbang tinggi di Indonesia dan tidak ada yang akan mengatakannya. tahu tentang perusahaan mode. Jadi saya menyarankan semua orang yang tinggal di Indonesia dan negara lain yang membutuhkan pinjaman untuk satu tujuan atau yang lain untuk menghubungi Mrs. KARINA melalui email: (karinarolandloancompany@gmail.com) atau hanya Whatsapp +15857083478 Anda masih dapat menghubungi saya jika Anda memerlukan informasi lebih lanjut melalui email: (jayachandrafadhlan@gmail.com) Sekali lagi terima kasih telah membaca kesaksian saya, dan semoga ALLAH terus memberkati kami dan memberi kami umur panjang dan sejahtera.
The 15 Best Casino Apps (2021) - MapYRO
BalasHapusDiscover the 15 Best Casinos Apps in USA. Our 수원 출장마사지 unbiased reviews and list 이천 출장샵 of 동두천 출장샵 the top real money casinos apps. 보령 출장안마 Play at our recommended top rated 서귀포 출장마사지 and best